Selasa, 29 Oktober 2013

***** Subang Larang *****: P E R S I B

***** Subang Larang *****: P E R S I B: *** LOGO PERSIB BANDUNG *** Jung maju Maung Bandung... Prak tandang muga sing meunang... Ulah ringrang tong hariwang... Kade...


GAGAL JUARA DI KOMPETISI1987/1988, MUNCUL ISU SUAP DI TUBUH PERSIB 

SKUAD PERSIB 1987/1988

    PERSIB akhirnya bisa lolos ke babak "6 Besar" sebagai Runner-up Wilayah Barat, setelah prestasinya mulai menanjak di putaran kedua, terutama setelah mereka mendaftarkan pemain tambahan yang merupakan bintang  PERSIB '86. Wawan Hermawan (kiper), Iwan Sunarya, dan Adjat Sudradjat akhirnya didaftarkan, ketika kompetisi putaran pertama sudah berjalan. 
    Hasilnya di Bandung, PERSIB menghajar Persitara 3-0 (10 Januari 1988) dan PS Bengkulu 3-1 (24 Januari 1988). Setelah bermain imbang 3-3 dengan Persija di Jakarta, 31 Januari 1988, PERSIB memastikan diri merebut tiket ke putaran final dengan menggasak PSDS 2-0 di Bandung, 16 Februari.
    Karena sudah lolos, PERSIB bermain "seadanya" pada laga terakhirnya melawan PSMS di Stadion Siliwangi, 21 Februari 1988. Akibatnya, PERSIB kalah 1-2, sehingga PSMS bisa turut lolos ke babak "6 Besar" mewakili Wilayah Barat.
    Di babak "6 Besar" yang dimainkan di Stadion Utama Senayan Jakarta, 16-27 Maret 1988, "penyakit" sulit menang PERSIB, seperti yang terjadi pada putaran final Kompetisi Perserikatan musim sebelumnya, kembali kambuh. Usai mengalahkan Persiba Balikpapan 1-0 pada laga pembuka, 16 Maret 1988, PERSIB mencatat tiga kali hasil imbang secara beruntun, yaitu dengan Persija 1-1 (19 Maret 1988), Persebaya 3-3 (21 Maret 1988), dan PSMS 0-0 (23 Maret 1988).
    Akibatnya, ketiga pertandingan tersisa sekali lagi, PERSIB masih tercecer di peringkat ketiga dengan nilai 5. Sementara dua rivalnya, Persebaya dan Persija, yang juga menyisakan satu laga lagi, sudah mengantongi nilai 7.

Karena pada laga terakhirnya, Persija akan bertemu dengan Persebaya, sebelum pertandingan terakhir dimainkan, PERSIB praktis sudah dipastikan kembali gagal ke grandfinal, meski secara matematis masih mungkin menyodok. Benar saja, pada saat bertanding, 24 Maret 1988, Persija dan Persebaya "bermain aman" 0-0, sehingga memastikan keduanya lolos ke grandfinal dan PERSIB pun gigit jari, meski keesokan harinya bisa menang 2-0 atas Persipura Jayapura. PERSIB pun harus puas berada di urutan ke-3.

"Buat apa ngoyo, yang untung PERSIB", kata Manajer Persebaya, Agil Haji Ali yang mengakui adanya "main mata" dengan Persija dalam laga terakhirnya itu. Di babak reguler Wilayah Timur, Persebaya juga pernah melakukan "sepak bola gajah", ketika mengalah 0-12 kepada Persipura, karena punya dendam untuk menyingkirkan PSIS.
    Setelah PSIS, kini giliran PERSIB yang meradang. "Mengecewakan. Mereka telah memperagakan 'sepak bola ular'," teriak Wardaya, manajer tim PERSIB.
    Persebaya akhirnya tampil sebagai kampiun usai mengalahkan Persija 3-2 melalui babak perpanjangan waktu. Tapi setelah kompetisi usai, kubu PERSIB diguncang isu suap. PERSIB  yang gagal menembus babak grandfinal mencari kambing hitam dari kegagalan tersebut. Ateng Wahyudi kemudian melaporkan dugaan suap yang melibatkan sejumlah pemain pilar PERSIB kepada Tim Penanggulangan dan Pemberantasan Masalah Suap (TPPMS) PSSI.
    Dugaan suap itu bermula ketika PERSIB hanya mampu bermain imbang 0-0 dengan PSMS Medan di babak “6 Besar”. Padahal di atas kertas, PERSIB bisa menggungguli tim berjuluk "Ayam Kinantan" tersebut. Saat itu pun PERSIB tengah membutuhkan kemenangan untuk memastikan diri lolos ke grandfinal.
Tetapi pada akhirnya, tuduhan dan dugaan kasus suap yang melibatkan beberapa pemain PERSIB itu tidak terbukti.
Sidang Paripurna Pegurus (SPP) PSSI 1988 memutuskan, Kompetisi Perserikatan kembali digelar dua tahun sekali. Sebagai buntut dari merebaknya dugaan suap pada Kompetisi Perserikatan 1987/1988, yang diduga melibatkan pemain PERSIB dan PSMS, serta aksi sepak bola gajah ala Persebaya, PSSI pun mengubah format "6 Besar". Kalau sebelumnya di putaran final ini diberlakukan sistem setengah kompetisi; keenam tim bertemu untuk menentukan dua wakil ke Grandfinal, pada Kompetisi Perserikatan 1989/1990, kontestan "6 Besar" dibagi ke dalam dua grup, masing-masing tiga tim. Dua tim terbaik maju ke semifinal dan selanjutnya final.
   Paska isu suap pengurus PERSIB mencoba melakukan regenerasi dengan mengikuti sejumlah turnamen. Pada hari Minggu tanggal 5 Juni 1988, PERSIB kembali melakukan ujicoba internasional melawan KNVB (Belanda) di Stadion Siliwangi. Sayang di pertandingan ini, PERSIB kalah tipis 0-1.
PERSIB kemudian mengikuti turnamen Piala Persija I/1988 (November-Desember 1988), lagi-lagi PERSIB pulang tanpa meraih gelar, ketika harus puas sebagai Runner up.

***** Subang Larang *****: SEJARAH SUBANG

***** Subang Larang *****: SEJARAH SUBANG: Museum Wisma Karya ( Ikon Kota Subang ) Kabupaten Subang, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibu kotanya a...

Senin, 28 Oktober 2013

***** Subang Larang *****: MP3 WAYGOL

***** Subang Larang *****: MP3 WAYGOL: 1. BIMA MUNGKUS : 1.  Bima Mungkus   Download 2.  Bima Mungkus    Download 3.  Bima Mungkus    Download 4.  Bima Mungkus    D...

***** Subang Larang *****: RELIGI

***** Subang Larang *****: RELIGI: KISAH 25 NABI & RASUL 01.NABI ADAM AS (930 THN ) Setelah Allah s.w.t.menciptakan bumi dengan gunung-gunungnya, laut-lautannya...

Sabtu, 19 Oktober 2013

TATAR SUBANG


GAPURA SELAMAT DATANG DI KOTA SUBANG

PRAPATAN LAMPU MERAH WISMA KARYA

MUSEUM WISMA KARYA & MONUMEN PADI
MONUMEN BENTENG PANCASILA ( BENPAS )

MESJID AGUNG SUBANG

KANTOR BUPATI SUBANG

EX- KANTOR CATATAN SIPIL

GEDUNG DPRD KAB. SUBANG
SUBANG PLAZA ( EX  P&T LANDS )

EX GEDUNG BIOSKOP CHANDRA SBG

JALAN PUJASERA SUBANG

PERTIGAAN DEPAN SUBANG PLAZA & RS. PTPN SUBANG

SUASANA NGABUBURIT DEPAN WISMA KARYA

OBYEK WISATA "SARI ATER"

OBYEK WISATA " TANGKUBAN PARAHU "

Sumber Photo :
* Budiana Yusuf ( BFC
* Anwar Rudin